Kita diingatkan firman Tuhan bahwa setiap usaha kita tidak pernah sia-sia. “Kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu.”
Setiap orang pasti bekerja, ada yang bekerja di kantor, di lapangan, di instansi, bahkan di rumah. Semua usaha itu tidak mungkin tanpa hasil. Upah adalah hak dari sebuah usaha. Tidak ada orang yang bekerja tanpa menerima penghasilan.
Begitu pula dalam hal melayani Tuhan. Memang, kita tidak menerima gaji yang diberikan Gembala atau gereja, tetapi firman Tuhan menegaskan bahwa ada upah dari Tuhan bagi setiap jerih payah kita.
Pelayanan di gereja, entah sebagai singer, pemain musik, pengajar sekolah minggu, atau pelayan lainnya, seringkali tidak dihargai secara materi. Namun ingat: upah dari Tuhan jauh lebih besar daripada sekadar ucapan “terima kasih”. Setiap usaha, pengorbanan waktu, tenaga, dan materi yang kita curahkan, Tuhan perhitungkan.
Firman Tuhan berkata: “Karena ada upah bagi usahamu.” (2 Taw. 15:7)
Artinya, kita tidak boleh berhenti berusaha. Usaha berarti ada tindakan nyata. Kita tidak bisa berkata sedang berusaha jika hanya berdiam diri. Usaha menuntut pengorbanan, kerja keras, bahkan keringat dan air mata. Namun justru di situlah kita sedang menabur untuk menuai hasilnya.
Kadang-kadang kita merasa lelah bekerja seharian, melayani tanpa dihargai, atau menghadapi masalah yang tak kunjung selesai.
Tetapi firman Tuhan mengingatkan: “Kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu.” Mencari Tuhan juga adalah usaha.
Alkitab mencatat: “2 Tawarikh 15:3-4, 3 Lama sekali Israel tanpa Allah yang benar, tanpa ajaran dari pada imam dan tanpa hukum. 4 Tetapi dalam kesesakan mereka berbalik kepada TUHAN, Allah orang Israel. Mereka mencari-Nya, dan Ia berkenan ditemui oleh mereka."
Mencari Tuhan tidak mudah. Kita bisa kecewa, lelah, bahkan putus asa. Namun, saat kita sungguh-sungguh mencari Tuhan, ada upah yang Ia sediakan. Jangan hanya mencari Tuhan saat dalam kesesakan lalu melupakannya saat kita senang. Tuhan mau kita setia dalam segala musim hidup kita.
Bagaimana caranya menerima upah itu?
1. Kuatkan hatimu. Jangan mudah patah hati, jangan biarkan kekecewaan membuat kita berhenti mencari Tuhan.
2. Jangan lemah semangat. Teruslah semangat beribadah, melayani, dan mencari Tuhan, meskipun badai menghadang.
Setan akan selalu mencoba membuat hati kita lemah: dengan kekecewaan, masalah, atau rasa putus asa. Tetapi firman Tuhan berkata: “Tetaplah kuat dan jangan patah semangat!”
Jerih payah kita di dalam Tuhan tidak pernah sia-sia. Mungkin tidak langsung terlihat, tetapi pada waktu-Nya, Tuhan akan memberikan upah yang terbaik bagi orang-orang yang setia dan terus berusaha mencari Dia.
Karena itu, mari kita tetap bersemangat! Dalam pekerjaan kita, dalam keluarga kita, dalam pelayanan kita, dan terutama dalam mencari Tuhan.
Sebab upah dari Tuhan adalah nyata, dan Ia setia kepada janji-Nya. Dengan waktu tuhan yang terbaik, upah itu akan diberikan bagi orang-orang yang berhak mendapatkannya.
Pdm Claudia Kezia Waworuntu S. I. Kom (Worship Night 170925)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih dan Tuhan Yesus Memberkati Saudara !