Tanpa Ucapan Syukur, Rohani Kita Ibaratnya Mati

1 Tesalonika 5:18  Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Banyak hal yang Tuhan mau untuk kita perbuat hari-hari ini, namun yang terpenting adalah mengucap syukur dalam segala hal.

Ada dukacita ada sukacita, musim selalu berganti. Namun semuanya jika kita selalu mengucap syukur, maka hidup kita senantiasa ada dalam sukacita.

Karena ketika musim berganti dari sukacita menjadi dukacita ataupun dalam pergumulan, apakah kita mampu mengucap syukur?

Ada banyak orang yang tidak mampu mengucap syukur disaat dalam pergumulan, tetapi alangkah luarbiasa hidup kita jikalau kita mampu mengucap syukur.

Apa yang terjadi jika tidak mampu mengucap syukur?

Bilangan 14:29-30

29 Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku. 

30 Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun!

Orang yang tidak tahu mengucap syukur, ibarat bangkai yang berserakan di padang gurun. Seperti firman Tuhan, karena kita bersungut-sungut maka kita tidak akan melihat kemuliaan Tuhan.

Yang dapat melihat kemuliaan Tuhan hanyalah orang-orang yang mampu mengucap syukur dalam segala hal.

Tanpa ucapan syukur, rohani kita sepertinya mati.

Kenapa kita harus mengucap syukur?

1. Terlalu banyak kebaikan yang Tuhan sudah buat bagi kita.

Mazmur 40:6 Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.

Banyak malapetaka yang disodorkan kuasa kegelapan dalam hidup kita.

Mazmur 40:12  (40-13) Sebab malapetaka mengepung aku sampai tidak terbilang banyaknya. Aku telah terkejar oleh kesalahanku, sehingga aku tidak sanggup melihat; lebih besar jumlahnya dari rambut di kepalaku, sehingga hatiku menyerah.

2. Hidup ini hanya anugerah Tuhan

Yesaya 38:16, 18-19

16 Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh! 18 Sebab dunia orang mati tidak dapat mengucap syukur kepada-Mu, dan maut tidak dapat memuji-muji Engkau; orang-orang yang turun ke liang kubur tidak menanti-nanti akan kesetiaan-Mu. 19 Tetapi hanyalah orang yang hidup, dialah yang mengucap syukur kepada-Mu, seperti aku pada hari ini; seorang bapa memberitahukan kesetiaan-Mu kepada anak-anaknya.

Seluruh hidup kita semua karena anugerah Tuhan, oleh sebab itu selayaknyalah ucapan syukur kita naikkan kepada Tuhan. Karena di dunia orang mati tidak ada ucapan syukur, hanya orang-orang yang hidup yang dapat mengucap syukur kepada Tuhan.

Jikalau harus dihitung seluruh hidup kita dengan nominal uang, maka hidup kita sangatlah mahal. Akan tetapi semuanya kita terima gratis dari Tuhan. Oleh sebab itu ucapan syukurlah yang harus Kita naikkan kepada Tuhan.

Kalau kita ada dan diberkati sampai saat ini, itu semua hanya karena anugerah Tuhan..

*Pdt Meicen J. Waworuntu Kumambouw S.Th, Ibadah Syukur (Kel. Kolompoy Montolalu) 120618