Apapun Keberadaan Kita, Tetap Percaya Kepada Tuhan ! - Swara Ekklesia

Breaking News


Cari Blog Ini

Minggu, 14 September 2025

Apapun Keberadaan Kita, Tetap Percaya Kepada Tuhan !


Matius 14:22–32, "Yesus Berjalan di Atas Air."

Peristiwa Yesus berjalan di atas air adalah salah satu momen luar biasa yang menunjukkan bahwa hukum alam takluk di bawah kuasa Yesus. Tidak ada satu pun manusia yang mampu melakukan hal itu, tetapi Yesus melakukannya dengan mudah.


Firman Tuhan melalui peristiwa ini mengajarkan kita untuk tetap percaya bahwa ada pertolongan Tuhan. Namun, iman itu perlu diuji dalam situasi nyata agar kita benar-benar mempraktikkannya.


Ada 3 hal yang kita rindu melihat mujizatnya Tuhan, kita rindu melihat pertolongannya Tuhan atau cara kerja Tuhan atas hidup kita, yaitu:

1. Keluar dari Zona Nyaman (ay. 29a)

Yesus berkata: “Datanglah.” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air menuju Yesus.

Perahu bagi Petrus adalah tempat paling aman dan nyaman.


Namun, untuk mengalami mujizat, ia harus keluar dari zona nyamannya. Selama kita hanya diam di zona aman, kita sulit melihat terobosan besar dari Tuhan.


Kadang Tuhan izinkan badai supaya kita berani melangkah. Kenyamanan bisa menjadi musuh kemajuan rohani. Jika kita tidak pernah keluar dari “perahu” kita, kita tidak akan pernah tahu betapa besar kuasa Tuhan.


2. Mendapatkan Yesus (ay. 29b)

Tujuan Petrus turun dari perahu bukan sekadar berjalan di atas air, tetapi untuk mendapatkan Yesus.


Banyak orang datang ke gereja hanya untuk mencari berkat atau mujizat. Tapi berkat dan mujizat hanyalah bonus. Tujuan utama kita haruslah Yesus sendiri, Sang sumber berkat dan mujizat.


Mengikut Yesus memang ada harga yang harus dibayar—badai, air mata, tantangan. Tetapi semuanya sepadan karena tujuan tertinggi adalah memiliki Yesus dalam hidup kita.


3. Datanglah (Undangan Tuhan) (ay. 29)

Yesus memberi undangan: “Datanglah.” Undangan Tuhan berlaku bagi siapa pun yang mau merespons. Jika Petrus tidak melangkah, ia tidak akan pernah berjalan di atas air.


Begitu juga kita: kesempatan, waktu, dan hidup yang Tuhan beri adalah undangan untuk datang kepada-Nya.


Selama masih ada kesempatan, gunakan itu untuk datang kepada Tuhan. Jangan menunggu sampai semuanya terlambat. Jangan memberikan sisa-sisa hidup kita, melainkan yang terbaik.


Bagaimana sikap rohani yang perlu kita miliki :

- Tetap Percaya kepada Tuhan (ay. 31)

Yesus berkata kepada Petrus: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”


Saat angin kencang bertiup, iman Petrus goyah, tetapi Yesus segera mengulurkan tangan-Nya. Tuhan tahu kapan waktu terbaik untuk menolong kita.


Yang diuji dalam badai bukan sekadar kesabaran kita, melainkan tingkat kepercayaan kita kepada Tuhan.


Iman adalah kunci untuk bertahan. Ketika kita percaya, kita akan melihat pertolongan Tuhan pada waktunya. Kebimbangan hanya menghambat, tetapi iman membuka jalan bagi mujizat.


Dari peristiwa Yesus berjalan di atas air, kita belajar:

1. Keluar dari zona nyaman – supaya kita melihat pekerjaan Tuhan yang besar.

2. Mendapatkan Yesus – ini tujuan/fokus utama hidup rohani kita, bukan hanya berkat.

3. Datanglah (penuhi undangan-Nya) – jangan tunda kesempatan.


Dan sikap rohani kita adalah tetap percaya kepada Tuhan – iman menentukan seberapa jauh kita melihat pertolongan-Nya.


Tuhan izinkan badai bukan untuk menjatuhkan, tetapi untuk menguji iman kita. Saat kita bertahan dan percaya, kita akan selamat dan mengalami pertolongan serta mujizat dari Tuhan.

Pdm Claudia Kezia Waworuntu S.I.Kom (Gembala), Ibadah Raya 140925

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih dan Tuhan Yesus Memberkati Saudara !

Post Bottom Ad

test banner